Kamis, 15 Juni 2017

MAKANAN HALAL DI BULAN RAMADHAN MEILINDA SARI 160321100007



MAKANAN HALAL DI BULAN RAMADHAN
MEILINDA SARI
160321100007




I.                   Pendahuluan
1.1  Latar Belakang.

Konsep halal di bulan ramadhan dari sudut syariah perlu difahami dengan menyeluruh kerana halal bukan sekadar bermaksud produk yang boleh dimakan dari segi hukum syarak tetapi juga meliputi maksud “baik” (tayyib) berarti bersih, suci, selamat dan berkualiti. Oleh itu, halal semata-mata tidak memadai tetapi masyarakat Islam perlu benar-benar faham dan mengaplikasi makna halalan tayyiban. Kita sedia maklum bahawa penghasilan sesuatu produk merangkumi proses tertentu bermula pada peringkat pemilihan dan penyediaan bahan, proses pengilangan, pengeluaran, penyimpanan, pemindahan, pengedaran sehingga produk tersebut disajikan kepada pengguna. Umumnya, kehalalan sesuatu produk meliputi seluruh proses rangkaian yang bermula daripada sumbernya.di bulan ramadhan seperti saat ini banyak makanan yang di awarkan oleh pedagang dan banyak juga konsumen yang mencari makanan untuk di konsumsi sewaktu bua puasa.

Dalam hal ini kita selaku konsumen harus teliti dalam permasalahan ini untuk menyeleksi makanan yang halal atau tidak yang akan kita konsumsi. Banyak makanan yang populer yang di tawarkan oleh produsen seperti misalnya yang trend di bulan puasa itu  kolak pisang, gorengan, dan sebagainya.terkadang tidak luput dengan kecurangan yang di lakukan oleh produsen dengan mencampurkan bahan bahan ang tidak seharusnya di pakai untuk pembuatan makanan seperti mencampurkan boraks dan sebagainya yang dapat menyebabkan penyakit yang sampai menuju ke maut dengan kita mengkonsumsinya setiap hari.

1.2  Rumusan masalah.
1.      Bagaimana konsep makanan halal di bulan ramadhan?
2.      Apa saja yang menjadi bahan pembuatan makanan halal di bulan ramadan ?
3.      Bagaimana mengatasi kecurangan yang di lakukan oleh produsen nakal ?
1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui konsep makanan halal di bulan ramadhan.
2.      Mengetahui bahan pembuatan makanan halal di bulan ramadhan.
3.      Unyk mengatasi permasalahan kecurangan yang di lakukan oleh produsen.

II.                Pembahasan

Ramadhan adalah bulan latihan untuk menempa diri. Bulan tidak makan dan tidak minum untuk perbaikan metabolisme tubuh. Bulan dimana kita ‟dipaksa‟ untuk melakukan aktivitas terbaik dengan istirahatnya tubuh dari makan dan minum. Bulan dimana kita mengaktifkan sel-sel tubuh yang lain, yaitu potensi otak dan hati kita. Bulan dimana kita bisa mendapatkan pahala dimana di bulan-bulan sebelumnya kita belum tentu mendapatkannya. Bulan dimana dengan solat sunah saja kita mendapat pahala yang sama besarnya dengan solat wajib. Bulan dilipatgandakannya pahala. Tidakkah kita bersyukur dengan adanya Ramadhan? Subhanallah, Allah begitu sayang pada kita. Ia menurunkan rahmat-Nya melalui Ramadhan. Bulan dimana kita bisa berkesempatan meraih pahala, rahmat, hidayah dan ampunan-Nya.
Apabila membahas tentang bulan puasa tidak terlepas dari berbondong-bondongnya masyarakat memborong atau menjual makanan-makanan ringan atau biasa di sebut takjil dengan berbagai fariasi makanan yang di sajikan. Banyak makanan yang di tawarkan tidak menutup kemungkinan banyak produsen yang memilik jalan yang curang dengan memproduksi makanan yang di ualnya dengan bahan bahan yang tidak layak di makan oleh manusia yang mengandung boraks sehingga mengakibatkan kematian makanan halal yang seharusnya di jadikan prioritas utama pembuatannya .

Penjelasan berkenaan halal dan haram dan kewajipan mencari yang halal dan baik banyak dirakamkan dalam al-Quran dan hadis, antaranya:
1.      “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang ketika disembelih disebut nama selain daripada nama Allah.” (Surah al- Baqarah 2:173)
2.      “Katakan, tidaklah aku perolehi dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya kecuali kalau makanan itu bangkai atau darah yang mengalir atau daging babi kerana sesungguhnya semua itu kotor atau binatang yang disembelih atas nama selain daripada nama Allah.” (Surah al-An’am 6:145)
3.      “Dan makanlah daripada rezeki yang telah diberikan Allah kepada kamu, iaitu yang halal lagi baik dan bertaqwalah kepada Allah yang kepada-Nya sahaja kamu beriman.” (Surah al- Maidah 5:99).
4.      Anas bin Malik meriwayatkan daripada Rasulullah SAW bersabda: “Mencari yang halal adalah suatu kewajipan atas setiap Muslim” (al-Thabarani, t.t.; al-Haithami, 1412H).
Secara teori, makanan halal disifatkan sebagai makanan yang meliputi haiwan darat, haiwan dalam air, tumbuhan, bahan semula jadi dan bahan kimia. Semua haiwan darat halal kecuali haiwan yang tidak disembelih mengikut hukum syarak, babi dan anjing. Selain itu, haiwan yang mempunyai taring atau gading yang digunakan untuk membunuh, seperti harimau. Haiwan yang disyariatkan oleh Islam untuk dibunuh, seperti tikus, burung yang mempunyai kuku pencakar, paruh tajam dan makan menyambar seperti helang. Haiwan yang dipandang jijik, seperti kutu, haiwan yang hidup dua alam (air dan darat) seperti katak (Zarina Zakaria, 2004).
Dari penjelasan di atas banyak penindak lanjutan yang di lakukan oleh pemerintah di berbagai wilayah dengan mengecek makanan takjit tersebut seperti di beberapa daerah di bawah ini :
1.      BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BINTAN - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kepulauan Riau bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan melakukan sidak makanan takjil di Bintan sejak Senin (12/6/2017). Pantauan Tribun pada sidak di Tanjunguban, Bintan Utara, sejumlah jajanan takjil hingga makanan ringan pedagang keliling diambel sampelnya untuk diperiksa.
BPOM Kepri menurunkan satu unit mobil uji sampel dan dua petugas uji. Sejumlah menu takjil diperiksa selama tiga puluh menit untuk menenuntukan kadar dan bahan makanan yang sampelnya diambil. Petugas uji sampel mengatakan, pemeriksaan sampel makanan bisa membutuhkan waktu hingga 30 menit, tergantung jenis makananannya. "Butuh 30 menit uji sampel. Secara fisik, kalau bicara menu berbahan bahaya, katakanlah formalin, bisa dilihat dari teksurnya. Biasanya teksturnya lebih kenyal dibanding menu-menu lainnya yang sejenis,"ujar salah satu petugas uji sampel.
Dalam sidak yang berlangsung sore, belum ditemukan bahan bahan berbahaya pada takjil di Tanjunguban. Seorang analis BPOM Kepri mengatakan, hasil uji laboratorium memang belum keluar. Namun jika melihat dari tekstur rata rata makanan yang diuji sampel, masih terlihat aman. "Nantilah kita tunggu hasil tesnya,"kata dia.
2.      PARIAMAN - Wakil Walikota Pariaman Genius Umar mendampingi Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Padang, dalam pengujian sampel makanan di Pasar Pariaman, Rabu (14/6). Dalam uji sampel makanan yang dilakukan oleh BPOM Padang, dipastikan tidak ada makanan dan takjil di Pasar Pabukoan Kota Pariaman mengandung bahan berbahaya baik makanan serta takjil di Pasar Kuraitaji maupun di Pasar Ampek Nagari Pariaman.
Wawako berterimakasih kepada para pedagang yang tidak menggunakan kandungan zat berbahaya di dalam masakannya, hal itu membuktikan telah tingginya pemahaman dari pedagang dalam mengolah makanan dengan tidak mencampurkan zat pewarna berbahaya atau zat kimia lainya, yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat. "Selama ini, melalui dinas terkait, kami dari pemerintah Kota Pariaman terus melakukan sosialisasi kepada para pedagang agar tidak berjualan dengan menggunakan bahan yang mengandung zat berbahaya," tuturnya.
Genius Umar juga menambahkan pada pengujian tahun lalupun, BPOM Padang juga tidak menemukan kandungan zat berbahaya dalam makanan di Pasar pabukoan dan takjil di Kota Pariaman. Kepala BPOM Provinsi Sumatera Barat Zulkifli menyatakan, setelah melakukan sidak di dua pasar pabukoan di Kota Pariaman, masih aman dari peredaran zat kimia berbahaya seperti rodhamin B dan boraks. "Setelah memeriksa 18 sampel dari dua pasar di Kota Pariaman tersebut, hasilnya tidak ada yang bersifat negatif atau mengandung zat berbahaya.
 Dari hasil uji sementara yang dilakukan di mobil laboratorium BPOM, menunjukkan di Pasar Kuraitaji dan Pariaman aman dari peredaran zat kimia berbahaya," tukasnya. Ia juga mengatakan, makanan dan takjil yang mengandung zat berbahaya, dapat membahayakan kesehatan masyarakat. Zat kimia itu kalau dikonsumsi dalam waktu cukup lama dan rutin maka dapat menyebabkan kanker dan penyakit lainnya. Hadir jajaran BPOM Padang, Sekretaris Daerah Kota Pariaman Indra Sakti, Kadis Pertanian Agusriatman, Kasat Pol PP Handrizal Fitri, Camat Pariaman Tengah Afwandi dan unsur terkait lainya, bersama wartawan yang meliput. (rel/warman)
3.      TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Denpasar kembali melakukan sidak takjil (menu buka puasa) dan melakukan uji lab, Selasa (13/6/2017) kemarin sore.
"Kami dari Balai Besar POM dan Pemkab Badung dalam hal ini Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Badung. Kita turun untuk melihat makanan yang di pasarkan khususnya di Pasar Takjil di Dalung Permai Badung," jelas Kepala BPOM di Denpasar, Endang Widowati. Endang menambahkan pihaknya mengambil secara acak 36 sample makanan untuk diuji lab didalam mobil uji lab keliling BPOM. Jenis makanan tersebut diantaranya terdapat pindang, tahu, es campur, lemper, es cendol, ikan asin, pepes ikan, sayur Ika, kue lapis, bakso. "Sample yang kita beli ternyata ada satu krupuk ini mengandung borax. Dimana borax termasuk bahan yang tidak boleh digunakan dalam pangan," ungkapnya. Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Badung, I Ketut Karpiana menghimbau masyarakat berhati-hati dalam membeli makanan apalagi krupuk seperti sample tersebut. "Jika menemukan makanan kerupuk ini mohon jangan dikonsumsi. Kami akan telusuri dulu dimana sumber produksinya," tuturnya Karpiana.(*)
Dari beberapa sampel yang dilakukan oleh BPOM di atas banyak sekali pedagang yang curang dengan mencampurkan bahan bahan yang tidak semestinya di pakai untuk bahan makanan maka dari itu kita sebagai produsen harus teliti dan serius dalam membeli makanan demi kesehatan kita sendiri. untk mengatasi permasalahan ini perlu di ketatkan lagi pengecekkan secara rutin pada makanan yang di jual seperti tiga contoh di atas dan bagi produsen adanya kebijakan untuk menanggulangi masalah ini supaya produsen nakal tersebut jera dan beralih memakan bahan makanan yang sehat untuk di konsumsi.
III.             Penutup
3.1  Kesimpulan
Dari penjelasan di aas makanan halal itu sangat penting baik di segi agama juga di segi kesehatan kesehatan adalah hal yang paling utama yang ada di tubuh manusia. Maka dari itu penanggulangan produsen nakal harus di lakukan dengan berbagai kebijakan kebijakan agar tidak terdapat lagi bahan bahan yang ta lazin di makan yang akan menyebabkan kanker.
3.2  Saran
Pemerintah seharusnya lebih menekankan kembali kebijakan untuk para pedaang berlaku curang hal ini dapat mengurangi kasus-kasus yang beredar dengan mengkonsumsi bahan makanan yang tak lazim mengakibatkan kematian.

DAFTAR PUSTAKA



Abdul Aziz Dahlan, et al., 1997. Ensiklopedia Hukum Islam. Jilid 2. Jakarta: PT
Ichtiar Baru Van Hoeve.
Akta Makanan 1983 (Akta 281) dan Peraturan-peraturannya.

Akta Perihal Dagangan 2011 (Akta 730) dan Peraturan-peraturan.

Al-‘Asqalani, Ahmad Ibn ‘Ali Ibn Muhammad Ibn Hajar, 1997. Talkhis al-Habin
fi Takhrij Ahadith. Jilid 4. Riyad: Maktabah Nazar.

Sabtu, 10 Juni 2017

IMPOR GANDUM DAN KETAHAAN PANGAN NASIONAL



IMPOR GANDUM DAN KETAHAAN PANGAN NASIONAL
MEILINDA SARI
160321100007
BMI A



I.                   PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Gandum atau terigu sudah menjadi bahan pangan utama di Indonesia. Pada saat ini sebagian besar penduduk Indonesia telah mengkonsumsi roti dan mie dengan bahan baku tepung terigu sebagau bahan baku. Tepung terigu menjadi bahan pangan kedua setelah beras. Sehingga dapat di katakan disverdifasi pangan berbasis gandum secara nasional sudah terjadi. Konsekuensi dari hal ini, yaitu Indonesia menjadi salah satu negara pengimpor gandum terbesar di Dunia. Asosiasi Produsen Terigu Indonesia (aptindo) memperkiraa permintaan gandum akan melonjak tajam hingga 10 ton pertahun dalam satu dekade kedepan. Apabila Indonesia masih tergantung pada impot untuk memenuhi kebutuhan dalam negara atau akan menyedot devisa yang cukup besar. Sehingga dapat mempengaruhi ketahaan pangan nasional. Oleh karena it, sudah saatnya bagi Indonesia mengembangkan gandum di dalam negeri mendukung ketahanan pangan berbasis tepung walaupun komoditas ini merupakan tanaman sub tropis.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana pengaruh pengimporan gandum terhadap ketahanan pangan di Indonesia?
2.      Apa yang menjadi penyebab pengimporan gandum di Indonesia?
3.      Bangaimana cara mengatasi pengimporan gandum terhadap ketahanan pangan di Indoensia?
1.3  tujuan
1.      Untuk mengetahui pengaruh pengimporan gandum di Indonesia
2.      Untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab pengimporan gandum.
3.      Untuk mengatasi cara mengurangi pengimporan gandum.
II.                PEMBAHASAN
Pengimporan gandum di Indonesia mempunyai tingkat nomor 4 di dunia dengan volume pengimporan 5.9 juta ton Pada tahun 2010. Setelah satu tahun yaitu tahun 2011 Indonesia mengalami penaikan yaitu berada pada tingkat nomor 2 sedunia dengan volume impornya 6,2 juta ton dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 7 juta ton. Data tersebut di ambildari asosiaso produsen terigu Indonesia tahun 2013. Sehingga, pada kass ini harus di berlakukan pengembangan gandum dalam negeri untuk mendukun ketahanan pangan berbasis tepung walaupun komoditas gandum merupakan tanaman sub tropis.
Di Indonesia sendiri sebenarnya sudah mengembangkan namun belum dapat bersaing dengan komoditas lainnya baik dari kualitas aupun dari sisi ekonomi. Gandum ini sudah di kembangkan sejak tahn 2001 di 7 provinsi. Yaitu sumatra barat, bengkulu, jawa barat, jawa tengah, jawa timur, nusa tenggara timur, dan sulawesi selatan. Namun, dalam perkembangannya sampai saat ini area tanam gandum semakin menurun hal ini di sebabkan karena tanaman gandum ini belum memberikan keuntungan yang laak secara ekonomis mengingat produksinya yang masih rendah akibat belum dapat mengairi kualitas kurang, sehingga hasil kualitas gandum di Indonesia belum dapat menyaingi kualitas gandum impor. Dalam hal ini dukungan sangat di perlukan untuk mengembangkan gandum agar pengolahan dan pemasaran gandum dapat menguntungkan bagi petani.
Tantangan yang di alami Indonesia yaitu menghasilkan inovasi yang menguntungkan bagi petani. Inovasi ini seperti varietas unggul yang berproduksi tingg dan dapat bersaing dengan komoditas lain. Kemudian bagaimana supaya gandum dapat mempunyai nilai tambah dan kemudahan dalam prosesingnya sehingga dapat memberikan nilai tambah.
Terdapat beberapa faktor pengimporan gandum, salah satunya yaitu kebijakan inpor gandum untuk di proses menjadi tepung terigu sebenarnya telah meredupkan usaha pengembangan budi daya gandum. Pada zaman orde baru Indonesia kesulitan devisa dan volume beras yang di perdagangkan di Dunia menipis.untuk menghindari ketergantungan terhadap beras yang harganya tidak stabil maka pemerintah memperkenalkan terigu. Dengan pengembangan harga gandum yang lebih stabil di pasaran dunia dan beraspun dapat di substitusikan dengan terigu.
Potensi lahan untuk pengembangan gandum di Indonesia masih luas mengingat tanaman tersebut dapat dibudidayakan di lahan kering, dataran tinggi dengan ketinggian > 800 m dpl dan suhu 15-250C, mencapai 1.453.800 ha (BBSDLP 2008). Saat ini agroekosistem tersebut ditanami sayuran dan kentang. Dataran tinggi dapat dibudayakan dengan tanaman gandum karena tanaman gramine lainnya seperti padi tidak dapat memberi hasil optimal, khususnya pada ketinggian lokasi di atas 1.200 m dpl. Di samping itu, penanaman gandum dapat memutus siklus hama penyakit dan menyediakan biomas bagi budi daya tanaman sayuran dan kentang. Bila potensi ini dimanfaatkan secara optimal maka peluang pengembangan gandum dalam negeri cukup luas.

Pengembangan melalui Kemitraan Pada tahun 2012-2014 pengembangan gandum difokuskan pada kegiatan fasilitasi kemitraan melalui dana dekonsentrasi di 12 propinsi: 1) Jawa Barat; 2) Jawa Tengah; 3) D.I. Yogyakarta; 4) Jawa Timur; 5) Sulawesi Selatan; 6) Nusa Tenggara Barat; 7) Nusa Tenggara Timur dan 8) Maluku; 9) Sulawesi Selatan; 10) Sulawesi Utara; 11) Sulawesi Tenggara dan 12) Sulawesi Barat. Fasilitasi kemitraan ini diharapkan meningkatkan minat pengusaha lokal, kelompok tani pengelola, petugas lapangan Dinas Tanaman Pangan Provonsi dan Kabupaten untuk berdiskusi dan mencari solusi permasalahan yang ada.
Tujuan dari fasilitasi kemitraan antara lain (1) meningkatkan koordinasi dan keterpaduan pelaksanaan produksi komoditas gandum antara pusat, provinsi dan kabupaten/kota dalam mendukung upaya peningkatan ketahanan pangan melalui diversifikasi pangan, (2) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani serta mempercepat penerapan teknologi budi daya gandum melalui kemitraan antara swasta dan petani pelaksana, (3) meningkatkan pendapatan petani melalui peningkatan produksi, mutu hasil dan nilai tambah, (4) menumbuhkan kemitraan antara petani dengan industri pengguna tepung terigu atau dengan pengusaha.
III.             KESIMPULAN
Impor gandum cenderung meningkat dari tahun ke tahun, karena meningkatnya permintaan untuk memenuhi kebutuhan industri pangan berbasis terigu yang selama ini seluruhnya dipenuhi dari Impor. Jumlah impor yang sangat besar tersebut membuka peluang bagi pengembangan gandum di Indonesia.
Peluang pengembangan gandum cukup terbuka, terutama dalam hal kesiapan sumberdaya alam dan sumber daya manusia serta kesesuaian agkroklimat dan sosial budaya, terlebih bila didukung oleh keterbukaan pasar, iklim usaha dan aspek pendukung lainnya. Respon posititif dan dukungan moril maupun materil dari berbagai pemangku kepentingan sangat penting untuk merealisasikan pengembangan gandum.
Keberhasilan pengembangan gandum lokal dapat tercapai apabila seluruh instansi terkait dan faktor-faktor pendukung berada dalam kondisi ideal dan optimal. Asumsi kondisi ideal antara lain tersedianya infrastruktur pertanian, benih, pupuk, sarana pengendalian organisme pengganggu tumbuhan, teknologi dan pemasaran serta jaminan harga yang memadai. Oleh karena itu perlu adanya dukungan dari pemerintah, baik pusat maupun daerah, untuk mendorong pengembangan gandum agar lebih bernilai ekonomis.
Peran aktif petugas ditingkat lapang merupakan unsur yang paling penting dalam mengembangkan gandum, karena budi daya gandum merupakan hal yang baru bagi petani. Oleh karena itu diperlukan kerja keras para petugas untuk membuka cakrawala petani bahwa gandum dapat dibudidayakan sebagai komoditas pangan alternatif di Indonesia.
Sebagai komoditas pangan alternatif, gandum memiliki prospek cukup besar untuk dikembangkan di dalam negeri. Selama ini kebutuhan tepung terigu dalam negeri dipenuhi seluruhnya dari impor.

DAFTAR PUSTAKA
Aptindo. 2013. Overview Industri Tepung Terigu Nasional Indonesia. www.aptindo.or.id. Jakarta, 14 Maret 2013.

Baga, L.M. dan A.A.D. Puspita. 2013. Analisis daya saing dan strategi pengembangan agribisnis gandum lokal di Indonesia. Jurnal Agribisnis Indonesia 1(1): 9-26.

BBSDLP. 2008. Policy Brief: Potensi dan Ketersediaan Sumber Daya Lahan untuk Perluasan Areal Pertanian. BBSDLP Balitbangtan. Bogor.

Direktorat Budidaya Serealia. 2003. Inventarisasi Pengembangan Gandum. Direkorat Jenderal Tanaman Pangan. Kementerian Pertanian. Laporan Hasil Kegiatan 2003.

Jumat, 09 Juni 2017

kenaikan harga bahan pokok pada bulan ramadhan



Kenaikan Harga Bahan Pokok Waktu Ramadhan
Meilinda Sari
160321100007
BMI A


I.                   Pendahuluan.
11.1  Latar Belakang.
Pada saat bulan ramadhan banyak harga bahan-bahan pokok yang melunjak naik. Kenaikan harga bahan pokok ini menjelang ramadhan menjadi kegiatan yang selalu berulang setiap tahunnya. Terutama pada daging sapi, ayam ras, ikan segar, dan rempah-rempah seperti cabai, bawang merah,dan bawang putih. Hal tersebut menjadi hal yang biasa bagi masyarakat. Maka dari itu pemerintah perlu memperhatikan sektor produksi dan distribusi untuk mengatasi kenaikan harga bahan pokok ini.
Harga merupakan salah satu faktor utama walaupun bukan faktor satu-satunya yang mempengaruhi pilihan pembeli. Harga untuk kebutuhan sekunder menjadi faktor utama bagi kelompok-kelompok masyarakat yang kurang mampu. Namun, sebaliknya pada masyarakat yang mampu teori tersebut tidak berlaku. Jika dilihat dari kebutuhan bahan pangan yang termasuk pada kebutuhan primer semua memiliki dampak yang segaris atau sama antara kelompok kurang mampu maupun yang mampu.
Dapat di simpulkan kenaikan harga pokok ini mempunyai beberapa gambaran yaitu harga pada kebutuhan primer meningkat sedangkan pendapatan tetap, hal tersebut menyebabkan harga kebutuhan sekunderpun menurun. Sehingga terjadi perpindahan atau pergantian barang konsumsi. Jadi harga kebutuhan primer harus di kendalikan dengan baik oleh pemerintah. Apabila tidak di kendalikan dengan baik maka akan berimbas ke berbagai faktor contohnya pada daya saing produk lokal dan penurunan pertumbuhan ekonomi.
11.2  Rumusan Masalah.
1.      Apa yang menjadi penyebab kenaikan harga bahan pokok pada bulan ramadhan ?
2.      Bagaimana pengaruh kenaikan harga bahan pokok pada bulan ramadhan?
3.      Bagaimana cara mengatasi kenaikan harga bahan pokok pada bulan ramadhan ?
11.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui penyebab kenaikan harga pokok pada bulan ramadhan.
2.      Untuk mengetahui pengaruh adanya kenaikan harga bahan pokok pada bulan ramadhan.
3.      Untuk mengetahui cara mengatasi harga bahan pokok pada bulan ramadhan.

II.                Pembahasan
22.1  Pengertian kebutuhan sekunder dan kebutuhan primer.
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang sifatnya melengkapi kebutuhan primer dan kebutuhan ini baru di penuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi. Kebutuhan in bukan berarti tidak penting, tetapi sebagai manusia yang berbudaya, hidup masyarakat sangat memerlukan berbagai hal lain yang lebih luas dan sempurne, baik mengenai mutu, jumlah dan jenisnya. Kata sekunder berasal dari kata bahasa latin secundus yang artinya kedua. Orang yang telah dapat memiliki rumah secara otomatis akan membutuhkan prabot untuk mengisi atau melengkapi rumahnya. Jadi prabot rumah ini bisa di katakan sebagai kebutuhan primer terpenuhi kebutuhan sekundernya untuk meningkatkan kenyamanan hidupnya.
Kebutuhan primer adalah kebutuhan utama yang harus di penuhi untuk mempertahankan kelangsungan hidup manusia secara wajar atau layak. Kebutuhan primer adalah kebutuhan fisik minim masyarakat, berkaitan dengan kecukupan kebutuhan pokok setiap masyarakat, baik masyarakat kaya ataupun miskin. Contoh kebutuhan primer yaitu meliputi kecukupan pangan dan gizi, sandang, perumahan, pendidikan, pelayanan, kesehatan, dan sarana.
Di pembahasan kali ini akan di ulas bagaimana penyebab kenaikan harga bahan pokok, bagaimana pengaruh yang di ciptakan di saat bahan pokok naik, da bagaimana cara mengatasi kenaikan harga barang pokok tersebut di saat bulan suci ramadhan.
Menjelang bulan ramadhan, harga sejumlah kebutuhan pokok terus mengalami kenaikan. Kenaikan bahan pokok ini menyebabkan masyarakat di hadapkan pada persoalan ketidak mampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Terdapat beberapa faktor penyebab kenaikan harga bahan pokok di antaraya yaitu ada hukum pasar dengan berbagai kondisi yang bisa terjadi. Harga akan tinggi jika angka permintaan lebih besar di bandingkan dengan ketersediaan bahan pokok itu sendiri, dan sebliknya. Perubahan musim yang terjadi di indonesia juga dapat menyebabkan kenaikan harga bahan pokok melambung, misalnya pada musim hujan dengan curah hujan yang tinggi dapat membuat resiko petani gagal panen. Selanjutnya terdapat faktor yang tidak dapat dipisahkan pada perubahan harga kebutuhan pokok yaitu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak(BBM) apabila harga BBM naik makan semua harga bahan pokok pun akan naik. Serta faktor lain yang kerap menyebabkan kenaikan harga bahan pokok yaitu kurs rupiah terhadap mata uang negara lain, terutama dolar Amerika Serikat(USD). Pasokan bahan pangan di indonesi masih sangat tergantung pada impor. Dengan demikian, penurunan rupiah tentunya akan berdampak pada kenaikan harga bahan pangan impor tersebut.
Kenaikan harga bahan pangan di Indonesia selalu terjadi setiap tahunnya. Di bandingkan dengan negara berkembang lainnya Indonesia termasuk tidak kompetitif dalam hal bahan pokok. Kenaikan bahan pokok ini menimbulkan tekanan pada 81%penduduk Indonesia. Kenaikan harga yang signifikan dari tahun ke tahun terjadi karena kestabilan harga yang belum terjaga sehingga sampai permintaan dan rantai perdagangan harus di perbaiki. Kenaikan harga bahan pokok ini bukan semata-mata tanggung jawab menteri perdagangan, akan tetapi juga semua tim ekonomi pemerintah. Lonjakan harga bahan pokok ini terjadi karena kurangnya pasokan pangan di Indonesia. Hal ini adalah tanggung jawab kementrian teknis yang mengurusi produksi pangan. Dampak dan kenaikan harga bahan pokok ini tidak hanya di rasakan oleh pasar bahan pangan. Dampak dari kenaikan harga bahan pokok ini tidak hanya di rasakan oleh psar bahan pangan, penjual, dan pembeli akan tetapi berdampak juga pada kondisi sosial dan keamanan. Dengan demikian akan berdampak juga pada tim kementrian koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan.
Untuk mengatasi kenaikan harga bahan pokok ini, pemerintah perlu meningkatkan upaya yanglebih realistis dan praktis. Pemerintah juga sebaiknya tidak bermain di tatanan peraturan dan kebijakan, akan tetapi perlu meningkatkan pengawasan dan implementasinya. Selain itu, kebijakan impor pangan juga harus di tinjau kembali. Bila pasokan dalam negeri memang tidak mencukupi maka impor bukanlah menjadi hal yang tabu. Setersediaa stok cadangan bahan pokok juga di perhatikan dan di berlakukan untuk menghindari kenaikan harga bahan pokok yang drastis ketika penurunan pasokan.
Selanjutnya, peran sektor produksi barang sangat penting bagi masyarakat yaitu guna meningkatkan jumlah produksi barang-barang kebutuhan masyarakat pada saat terjadinya peningkatan konsumsi masyarakat. Hukum pasar yagsaat ini terjadi yaitu harga akan menjadi tinggi apabila jumlah permintaan lebih besar dari ketersediaan barang itu sendiri. jadi harus ada keseimbangan antara produksi dengan kebutuhan bahan pokok.

III.             Penutup
33.1  Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa pada saat kenikan bahan pokok di bulan suci ramadhan ataupun di bulan-bulan tertentu itu pasti terdapat berbagai faktor yang mempengaruhinya  dan juga kan tercipta solusi atau saran apabila sudah mengetahui apa yang menjadi penyebabnya. Dalam hal ini peran pemerintah dari beberapa faktor sangat di perlukan dan kebijakan-kebijakan yang harus di jalankan dengan baik pula.
33.2  Saran
Untuk kenaikan harga bahan pokok pada bulan ramadhan ini dapat kita tanggulangi sendiri dengan menyediakan stok cadangan bahan pokok terlebih dahulu sehingga mengurangi pengeluaran kita dalam membeli barang-barang pokok yang harganya melunjak.


Daftar Pustaka
Majalah info singkat, 2016. Info singkat-VIII-10-11-P3DI-Mei-2016-51.pdf. ekonomi        kebijakan publik.
Majalah info singkat, 2016. Info singkat-VII-03-01-P3DI-februari-2016-80.pdf. ekonomi kebijakan publik.

MAKANAN HALAL DI BULAN RAMADHAN MEILINDA SARI 160321100007

MAKANAN HALAL DI BULAN RAMADHAN MEILINDA SARI 160321100007 I.                    Pendahuluan 1.1   Latar Belakang. ...